Kamis, 14 Februari 2013

B. Indonesia: Mengidentifikasi, Mengomentari, dan Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif



Mendengarkan Dialog Interaktif di Televisi


Nama Siswa            : Wahyu Hendro Hartono
Nama Acara TV     : Kick Andy
Waktu Tayang        : Jumat, 20 Juli 2012 Pukul 21.30
Nama Stasiun TV   : Metro TV
Pemandu                 : Andy F. Noya
Narasumber            : Dahlan Iskan
Keterangan             : Tanpa melibatkan pemirsa




Pertanyaan-pertanyaan penting yang diajukan pemandu atau penanya

No
Pertanyaan  yang diajukan Pemandu
1.
Apa yang anda pikirkan sebenarnya sehingga Anda tidak mau menerima fasilitas untuk anda sebagai menteri?
2.
Siapa orang yang paling berjasa untuk Anda dalam meraih kesuksesan Anda?
3.
Mengapa tanggal lahir Anda tidak bisa dipastikan?
4.
Bagaimana cara Anda melalui masa-masa sulit dalam kemiskinan?
5.
Sejak kapan Anda mengabaikan fasilitas-fasilitas negara yang diberikan untuk Anda?
6.
Apa yang terjadi dengan hati Anda dan adakah pengaruh dari operasi ganti hati pada kegiatan Anda sehari-hari?
7.
Apa yang mendasari Anda untuk melakukan tindakan-tindakan kontroversial seperti naik ojek, dan tidur di rumah petani di desa?
8.
Apabila dicalonkan menjadi presiden atau wakil presiden, maukah anda menerimanya?
9.
Di mana sajakah Anda menerima pendidikan formal Anda?




Hal-hal Penting yang Dikemukakan Narasumber

No.
Hal-hal yang diajukan Narasumber
1.
Hidup kita harus sederhana, karena kita nanti pasti tidak jadi apa-apa. Supaya kalau kita sudah tidak jadi apa-apa, kita tidak merasa kehilangan. Pada akhirnya kita juga pasti kehilangan yang paling mahal, yaitu nyawa. Kalau kita sudah latihan tidak keberatan kehilangan apapun, pasti kita tidak keberatan bila harus dipangil tuhan untuk kehilangan nyawa.
2.
Pertama adalah orang tua saya, yang telah membesarkan saya. Kedua adalah kakak perempuan saya yang ada di Samarinda yang telah membiayai hidup saya dan adik saya setelah orang tua saya meninggal.
3.
Ketika saya lahir, kakak saya menuliskan tanggal lahir saya di balik pintu lemari. Suatu saat ibu saya sakit parah dan tidur di rumahnya dukun selama 1 bulan. Bapak saya tidak kerja karena menemani ibu saya. Karena tidak ada penghasilan dari Bapak, maka barang-barang di rumah dijual termasuk lemari yang bertuliskan tanggal lahir saya.
4.
Saya merasa tidak menderita karena kemiskinan. Saya menerima apa adanya, karena bagaimanapun keadaannya, hidup harus dijalani.
5.
Sejak menjadi Direktur Utama PLN. Banyak orang yang mengatakan PLN itu sarang korupsi. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak menerima gaji, mobil dinas, dan rumah dinas dari PLN
6.
Awalnya saya mengidap Hepatitis B, kemudian saya terkena kanker hati dan umur saya diperkirakan tinggal 6 bulan. Maka saya menjalani operasi ganti hati dan syukurlah sekarang saya tidak cepat lelah ketika bekerja.
7.
Ketika saya naik ojek, saat itu benar-benar macet sehingga saya harus naik ojek aagar tepat waktu. Ketika saya tidur di rumah petani, saya ingin mengetahui kenapa orang miskin sekarang begitu menderita. Saya juga ingin mencari cara untuk memecahkan kemiskinan sedikit demi sedikit.
8.
Saya tidak mau jadi presiden atau wakil presiden saya ingin terus bekerja sebagai Menteri BUMN semampu saya.
9.
Saya menerima pendidikan formal saya yaitu SD, SMP, dan SMA di kampung halaman saya. Kemudian saya ikut kakak saya ke Samarinda untuk kuliah di IAIN. Karena orang yang mau kuliah di Samarinda masih sedikit, saya mudah mencari kuliah di sana.





Hal-hal penting yang dikemukakan pemirsa atau penonton di studio

No.
Hal-hal yang dikemukakan penonton
1.
Penerbit Buku Sepatu Dahlan yaitu Noura Books menyisihkan Rp 1000,00 dari setiap penjualan Buku Sepatu Dahlan untuk disumbangkan pada Gerakan Sepatu untuk Anak Indonesia
2.
SuperIndo memberikan donasi 2000 sepatu pada Gerakan Sepatu untuk Anak Indonesia
3.
Bank Mandiri memberikan donasi 2000 sepatu pada Gerakan Sepatu untuk Anak Indonesia
4.
Gerakan Sepatu untuk Anak Indonesia mengajak kita untuk berbagi dan saling peduli untuk memberikan sepatu pada anak-anak Indonesia yang masih belum mempunyai sepatu.
5.
Kemiskinan bukan halangan mencapai kemajuan, kemiskinan bukan penderitaan.




Menuliskan 5W + 1H yang Dibicarakan

1. Who (Siapa)         :
Orang yang paling berjasa bagi saya adalah keluarga saya, terutama Orang Tua dan Kakak saya yang membiayai hidup saya dan adik saya setelah Orang Tua saya meninggal.
2. What (Apa)          :
Hidup kita harus sederhana. Supaya kalau kita sudah tidak jadi apa-apa, kita tidak merasa kehilangan. Pada akhirnya kita juga pasti kehilangan yang paling mahal, yaitu nyawa.
3. Where (Di mana)  :
Tempat di mana saya menerima pendidikan formal adalah di kampung halaman saya. Kemudian saya ikut kakak saya ke Samarinda untuk kuliah di IAIN.
4. When (Kapan)      :
Sejak menjadi Direktur Utama PLN saya telah memutuskan untuk tidak menerima gaji, mobil dinas, dan rumah dinas dari PLN.
5. Why (Mengapa)   :
Tanggal lahir saya tidak bisa dipastikan karena lemari dimana kakak saya menuliskan tanggal lahir saya ikut terjual untuk membiayai pengobatan ibu saya.
6. How (Bagaimana) :
Saya melalui masa-masa sulit dalam kemiskinan tanpa penderitaan. Saya menerima hidup saya apa adanya, karena bagaimanapun keadaannya, hidup harus dijalani.



Topik Dialog Interaktif  :
Tentang bagaimana seorang anak yang dulunya tidak mempunyai sepatu dan hidup dalam kemiskinan bisa menjadi seorang yang sukses sebagai Menteri BUMN

Tema Dialog Interaktif   :
          Kesuksesan serta tindakan Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN yang kontroversial.

Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif dengan Alasan Logis

          Masalah tindakan-tindakan Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN yang kontroversial saat ini sedang menjadi topik pembicaraan di TV. Inti pembicaraan itu adalah bagaimana seorang anak yang dulunya tidak punya sepatu dan hanya menginginkan mempunyai sepeda dan sepatu bisa sukses menjadi seorang pejabat negara yang dikagumi oleh masyarakat. Dalam sebuah dialog TV tanggal 20 Juli 2012, didiskusikan bagaimana Dahlan Iskan melewati masa-masa sulit dalam kemiskinan dan perjalanan karirnya hingga sukses seperti sekarang. Narasumber menyatakan bahwa kemiskinan bukan penderitaan dan harus dijalani. Beberapa pendapat yang sejalan adalah pendapat Khrisna Pabhicara yang inti pendapatnya adalah kemiskinan bukan halangan untuk mencapai kesuksesan.

Untuk video dialog interaktif dengan Dahlan Iskan, lihat disini:

3 komentar:

  1. Balasan
    1. sama2, gan. saya juga belajar. senang bisa membantu. kalo request bantuan soal pelajaran smp/sma, silahkan gan :)

      Hapus